5 Aktivitas dan Manfaat Saat Pembuatan Novel
Banyak di antara teman-teman yang merasa bahwa riset itu adalah hal sulit. Yaps, memang benar, riset bukan perkara gampang. Kita harus menggali sedalam-dalamnya hal yang akan diangkat ke dalam sebuah novel. Di sini, aku akan berbagi aktivitas riset sederhana yang bisa dilakukan saat menulis novel. Siapa tahu bisa membantumu saat proses kreatif tersebut? Simak 5 riset novel sederhana di bawah ini:
Daftar Isi:
1. Riset dengan Cara Mewawancarai Ahli Via Mobile
Untuk riset, biasanya kita diharuskan datang dan memawancarai orang yang berpengaruh. Misal mau riset soal psikologi, nah, kita pasti datang ke psikolog. Di zaman sekarang, kita bisa juga riset dengan melalui media elektronik. Contoh, kita bisa bertanya di situs-situs tertentu. Sekarang banyak kok situs pengobatan yang tersedia di aplikasi online. Hal tersebut termasuk ke dalam aktivitas riset sederhana yang bisa dilakukan saat menulis novel.
Selain bertanya lewat aplikasi, kita bisa bertanya ke teman-teman. Mungkin di antara kamu ada yang memiliki teman psikolog, psikiater, dan lain-lain. Kamu bisa memanfaatkan itu untuk kemudian diwawancarai soal hal yang ingin kamu tanyakan. Intinya, networking juga diperlukan untuk bisa mewawancarai para ahli dengan mobile system.
2. Riset dengan Mencari di Internet
Nomor dua ini sebenarnya sudah sangat klise sih. Kalau butuh apa pun, biasanya kita lari ke google. Di mesin pencari tersebut, kita bisa banyak menemukan informasi. Tentu saja, kita juga dapat menggunakan fasilitas internet demi kebutuhan naskah dalam proses riset.
3. Riset Dengan Menggunakan Youtube
Youtube menjadi platform yang besar sekarang. Banyak ilmu pengetahuan yang bisa dilihat di youtube. Menariknya, kebanyakan kreator di youtube memang berpengalaman di bidangnya. Selain ilmu pengetahuan, kita juga bisa mencari tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Katakanlah kita pengen tahu gambaran Paris, kita bisa mencarinya di platform tersebut. Tanpa pergi ke Paris, setidaknya kita jadi tahu keadaan dan situasi tempat tersebut secara garis besar.
4. Riset Dengan Aplikasi Ebook
Seperti yang telah kita ketahui, riset bisa dilakukan di mana saja. Sekarang, ada berbagai aplikasi legal yang menjual ebook atau bahkan membagikannya secara gratis seperti Ipusnas, Ibuk, googleplay, dan lain-lain. Kita bisa memanfaatkan media itu untuk mencari buku-buku yang berhubungan dengan naskah kita.
5. Riset Menggunakan Aplikasi Sinonim, EBI, dan KBBI
Bagiku, riset nggak hanya soal pengetahuan tentang tempat, atau ilmu pengetahuan yang mendukung isi novel. Namun riset juga berhubungan dengan teknik menulis, juga diksi yang dipilih. Kita bisa membuka aplikasi sinonim supaya tulisan kita nggak monoton. Kita bisa menggunakan berbagai kata beda, tetapi sama arti. Kita juga bisa membuka aplikasi EBI yang terdapat aturan teknis menulis. Begitupun dengan aplikasi KBBI yang bertujuan untuk mencari kata baku dan juga artinya.
Tentu saja, semua itu bisa dicari secara online. Bagi kita yang memang belum memiliki akses untuk bisa pergi langsung ke suatu tempat demi riset, kita bisa memanfaatkan teknologi yang ada.
So, itulah 5 Aktivitas Riset Sederhana yang Bisa Kamu Lakukan Saat Menulis novel. Bagaimana, cukup mudah kan? Yuk terus berkarya.
Riset adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum menulis. Baik menulis fiksi atau pun non fiksi. Lho, bukannya fiksi itu karya karangan biasa ya? Mungkin banyak di antara teman-teman yang bertanya demikian. Perlu diketahui, menulis novel bukan berarti menulis seenak jidat kita. So, pastikan kalau kamu tetap melakukan riset. Berikut ini adalah 5 manfaat riset saat pembuatan novel:
1. Novelmu Jadi Lebih Berbobot
Dalam penulisan novel, kita tidak hanya dituntut untuk bisa menuliskan cerita yang panjang, tetapi isinya juga harus berbobot. Kita harus meriset segala hal yang berhubungan dengan aspek yang dimasukkan ke dalam novel. Misalkan kita ingin menulis tentang Jakarta, mau tidak mau kita harus riset mengenai Jakarta sesuai dengan kebutuhan naskah. Hal ini jelas membuat kita bangga dengan tulisan sendiri. Orang yang baca pun akan nyaman dengan fakta yang disampaikan melalui cerita fiksi tadi. Jadi sekarang tahu kan, salah satu manfaat riset saat pembuatan novel?
2. Meminimalisir Konflik
Lho, maksudnya gimana?
Menulis itu sebenarnya memiliki beban yang besar. Bayangkan jika kamu menulis tentang suatu daerah, eh, ternyata semua yang kamu tuliskan itu nggak masuk akal. Bisa saja kamu dituntut oleh petinggi daerah tersebut. Kita mau apa kalau sampai kejadian? Bisa saja, semua itu terjadi karena kurang riset. Padahal dengan riset, kita akan lebih meminimalisir konflik tak terduga. Tidak hanya berkenaan dengan suatu daerah, tetapi juga dengan orang-orang tertentu.
3. Menambah Ilmu Pengetahuan
Ini adalah manfaat kesekian di luar naskah. Jujur, menulis bagi saya adalah proses belajar. Bukan hanya karena bisa menulis kalimat indah nan menggugah pembaca. Tetapi juga karena bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru soal hal-hal yang berhubungan dengan apa yang saya tulis. Entah tentang daerah, suku, bahasa, atau pun hal lainnya.
4. Membuat Kita Terbiasa Berorientasi Pada Fakta
Kembali lagi ke fiksi, bahwa banyak sekali orang yang menyepelekan fiksi hanya karena fiksi itu karya karangan. Maka dari itu, ini menjadi tugas penulis untuk bisa membuat fiksi dipandang lebih baik. Faktanya, fiksi bisa mengubah banyak orang, fiksi juga bisa jadi bahan pembelajaran, dan lain-lain. Ketika menulis novel dengan riset yang detail, kita jadi terbiasa pula untuk berkata berdasarkan fakta yang ada. Meskipun menulis fiksi, kita tetap menuliskan sesuai keadaan dan data yang ada.
5. Kamu Nggak Malu Buat Promosi
Lho-lho, emang iya?
Mungkin, promosi adalah hal yang paling nggak diakui oleh penulis. Banyak kok penulis yang merasa bahwa promosi hanya tugas bagian marketing. Padahal penulis juga berperan penting dalam proses promosi. Maka, penulis pun akan semakin tenang saat mempromosikan karyanya karena percaya dengan karya tersebut. Rasa percaya ini tumbuh karena si penulis sudah melakukan riset dengan sedemikian rupa. Kalau risetnya oke, kita pun akan lebih bangga dengan karya buatan sendiri.
Masih mau menunda riset? Mulai sekarang, kita harus lebih peka. Sekecil apa pun hal yang berhubungan dengan naskah, kalau memang perlu dicari dan ditelisik kebenarannya, carilah. Jangan sampai ceritamu malah jadi boomering bagi diri sendiri.
So, itulah lima manfaat riset saat pembuatan novel. Semoga artikel ini bermanfaat. Salam literasi.